TRAUMA
Masa lalu merupakan lembaran kehidupan yang sejatinya sudah berakhir. Hanya saja terkadang memang sulit untuk dilupakan. Sebagian dari kita bisa jadi memiliki masa lalu yang buruk. Memikirkan masa lalu yang buruk berkepanjangan, akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Kita akan semakin jauh berpikir ke dalam dunia masa lalu, yang terkadang akan membuat diri kita tertekan dan takut untuk bergerak lebih menuju masa depan. Jika itu masa lalu yang buruk maka semestinya dilupakan, diambil pelajaran, dan hikmahnya. Berusahalah untuk memperbaikinya dan jangan sampai terulang kembali.
Keputusasaan akan mendatangkan kesia-siaan, bukan perubahan ke arah yang lebih baik. Orang yang putus asa biasanya tidak akan berbuat apa-apa. Putus asa dalam menjalani kehidupan ini tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Kita mesti selalu optimis dengan apa yang kita hadapi. Seorang mukmin semestinya memiliki sikap seperti yang digambarkan Rasulullah SAW dalam sabdanya:
“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin ini, bahwa urusannya itu semuanya ada kebaikannya, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali orang mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan, ia bersyukur dan itu adalah suatu kebaikan baginya; dan jika mendapatkan musibah ia sabar dan itu pun satu kebaikan baginya”. (HR. Muslim)
Untuk melupakan masa lalu, cobalah jangan banyak berpikir ke belakang. Sesekali teringat mungkin saja, tapi jangan kemudian dipikirkan terlampau dalam, karena akan membuat Anda hanyut sehingga masa lalu yang buruk akan teringat kembali. Masa lalu dapat bermanfaat apabila kita dapat mengambil pelajaran. Hadapi saja, dan jangan pernah takut karena sesuatu yang buruk telah meninggalkan bekas yang begitu dalam pada diri Anda. Ketakutan hanya akan mengurung Anda dalam trauma berkepanjangan, dan akan membuat Anda pesimis dalam memandang dan menjalani hidup. Masa depan adalah masa yang akan Anda lewati. Yakin dan berharap disertai doa. Syukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT, dan terus berdoa agar diberikan kekuatan, kesabaran dan keberkahan dalam menjalani kehidupan ini.
Berprasangka baiklah pada Allah SWT. Allah sudah berjanji bahwa Dia tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya. Jika Dia menguji kita, maka itu artinya Dia masih sayang kita. Apa yang menurut kita baik belum tentu menurut pandangan-Nya baik, begitu pula sebaliknya. Selain itu, semakin mendekatlah pada Allah. Salah satu cara untuk lebih mendekatkan diri pada Allah adalah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah. Misalnya dengan melakukan shalat tahajud setiap malam. Pada saat itu Anda akan merasa sangat dekat dengan Allah. Dalam suasana sepi dan tenang Anda dapat mengungkapkan segala keinginan serta perasaannya pada Allah SWT. Saat itu juga merupakan waktu yang baik untuk memohon pada Allah SWT
“Tak henti-hentinya seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan perbuatan sunnah-sunnah nafilah, hingga Aku mencintainya. (HR. Bukhari)
“Jika seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada-Ku sejengkal, Aku mendekatinya sehasta. Jika ia mendekatiku sehasta, Aku mendekatinya sedepa. Jika ia datang kepadaku dengan berjalan, Aku mendekatinya dengan berlari”. (HR. Bukhari).
Putus asa karena perbuatan kita dahulu, trauma, takut kejadian terulang kembali, dll, adalah suatu manifestasi dari perbuatan orang-orang kafir. Berusahalah untuk mencari rahmat Allah s.w.t. karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka sendiri yang merubahnya. Perubahan pasti terjadi kapan pun dan dimana pun. Seperti halnya manusia, perubahan dari muda ke tua itu adalah suatu hal yang pasti. Berdo'a seraya berharap adalah senjata utama setelah kita melakukan usaha yang maksimal. Yakinlah bahwa perubahan pasti terjadi. Dan yakinlah, do'a pasti terkabul.
Wallahu a'lam bis showaf
By: Abdoel Hamid
0 comments:
Post a Comment